Sumber Ide Usaha

Salah satu kendala seseorang untuk memulai usaha sendiri adalah tidak memiliki ide usaha, mereka seringkali bingung untuk memulai suatu usaha yang hendak ditekuninya. Padahal banyak cara bisa dilakukan untuk memperoleh atau menemukan ide untuk memulai suatu usaha entah sebagai usaha sampingan lebih dulu baru kemudian menjadi usaha pokok atau justru langsung saja menjadi pekerjaan utamanya. Beberapa sumber ide usaha berikut bisa dijadikan acuan untuk menggali ide-ide usaha, lalu menuliskan apapun yang terlintas dalam pikiran anda, fokuskan hanya pada ide - jangan dulu berfikir modal dan hal lain. Bisa jadi nantinya akan muncul ide usaha baru yang unik.

Sumber ide untuk memulai usaha sendiri antara lain:
1. Pengalaman & Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.

2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan pada keterampilan yang mereka miliki.

3. Minat dan Hobi
Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi.

4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.

Sekali lagi, jika anda berkeinginan kuat untuk berwirausaha dan hingga kini belum menemukan ide usaha, ambillah secarik kertas, gunakan sumber-sumber ide di atas untuk membantu imajinasi anda dan mulailah menuliskan ide-ide apapun yang terlintas bahkan yang "aneh" sekalipun.

Selamat mencoba..!!
at 6:40 PM

Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yang tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis". Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran sekepalan tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."
Kemudian dia berkata, " Benarkah?" Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat di antara celah-celah batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum," salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya. Kembali dia meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong di antara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab.

Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yang antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya, sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa, kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yang pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami atau istrimu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yang kamu anggap paling berharga dalam hidupmu, antara lain, Hobimu, waktu untuk dirimu sendiri dan kesehatanmu barangkali..?".

"Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yang pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya."
"Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yang kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting dalam hidupmu."

Mari kita renungkan kembali...!

Memerah Untung - Memerah Susu Kambing

If money is your hope for independence you will never have it. The only real security that a man will have in this world is a reserve of knowledge, experience, and ability - Henry Ford

Susu Kambing selain menyehatkan juga secara luas digunakan untuk perawatan kecantikan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia meyakininya sebagai obat mujarab untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain penyakit paru-paru basah dan asma. Ada mitos mengatakan bahwa Susu kambing juga sebagai obat yang amat "greng" untuk meningkatkan gairah seksual.

Dengan manfaat dan mitos yang berkembang di atas, tak heran jika dari hari ke hari peminat susu kambing semakin banyak. Apalagi bau tidak enak yang selama ini membuat orang enggan meminumnya sudah bisa diatasi dengan berbagai cara antara lain dengan menambahkan beberapa rasa pilihan dan bahan tambahan ketika mengolah susu murni, sehingga baunya tak lagi menyengat.

Kian banyaknya peminat susu kambing tentu saja semakin membuat banyak orang melihat bisnis pengolahan dan jual beli susu kambing sebagai peluang usaha yang sangat menjanjikan, apalagi saat ini pemainnya belum terlalu banyak dan pasarnya masih cukup terbuka lebar. Ini sudah dibuktikan oleh beberapa pengusaha di daerah Bogor dan Jakarta. Dalam sebulan, bila persentase keuntungan disamakan dengan berjualan makanan pada umumnya yaitu sebesar 30%, pengusaha susu kambing ini berhasil mengantongi laba bersih antara Rp. 10 juta hingga Rp. 60 juta.

Berminat mengikuti sukses mereka ? Permintaan susu kambing akan semakin meningkat seiring dengan makin dikenalnya susu kambing. Modal usaha untuk memulainya dari skala kecil juga tidak terlalu besar, menurut info diperkirakan tidak lebih dari Rp. 28 juta.

Selain modal, yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan lebih dulu adalah Pasokan susunya, yakni Susu segar dari Kambing peranakan Ettawa. Susu kambing segar tidak mudah diperoleh karena kurangnya promosi akan khasiat dan nikmatnya susu kambing sehingga kalah populer dibandingkan susu sapi dan susu pabrik. Akhirnya para petani susu juga kurang bersemangat beternak kambing ettawa. Pasokan yang terbatas itulah yang membuat banyak pengusaha susu kambing sering kelabakan ketika mendadak mendapat permintaan susu kambing dalam jumlah besar.

Namun jika kita jeli kesulitan itu dapat diatasi. Caranya antara lain, selain beternak sendiri kambing ettawa juga memembeli susu kambing segar dari petani di berbagai daerah. Selain di Kulon Progo - Jojakarta, sentra-sentra peternak kambing ettawa juga terdapat di Tegal, Bogor, Sukabumi dan Lampung. Jika tidak mau repot berhubungan dengan banyak petani, anda bisa menghubungi koperasi-koperasi penampung susu kambing segar.

Setelah pasokan susu didapat, perlu dipikirkan bagaimana menyimpan pasokan susu agar kualitasnya tetap terjaga. Begitu dapat dari petani, susu segar harus disimpan dalam alat pendingin pada suhu minus 40 derajat Celcius agar dapat bertahan 3 hingga 4 bulan.

Selanjutnya, masalah pemasaran perlu mendapat perhatian. Perkenalkan dan promosikan produk anda kepada khalayak ramai. Dan untuk menambah minat konsumen, buatlah kreasi sendiri dengan cara menambahkan rasa dan bahan tambahan lainnya pada susu kambing anda, untuk memperluas pasar dan tentu saja memetik keuntungan lebih besar, karena harga susu olahan lebih tinggi dari harga susu segar.

Selamat memerah keuntungan...!

Labels

de.pinque designed by ZENVERSE || Converted by Blogger Template Place Collaboration One-4-All