Bayar Pajak kini mudah

Dan tidak menakutkan (bener gak sih..?), Kalau benar mengapa harus gentar untuk bayar pajak, Ini situs resmi Direktorat Jenderal Pajak: http://www.pajak.go.id 
  1. Daftar NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), pakai e-reg saja silahkan klik link di atas.
  2. Mau Lapor pajak, tapi malas ketemu orang pajak, pakai e-filing saja
  3. Mau bayar PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) dan malas ngantri, pakai saja fasilitas pembayaran PBB on-line melalui ATM (Automated Teller Machine)
at 7:13 PM

Manfaat TIDAK TAHU E-MAIL

E-mail bukanlah hal aneh bagi sebagian orang, termasuk kita yang sudah merasakan manfaat besar dengan adanya e-mail, apalagi di jaman serba digital dan pesatnya perkembangan teknologi Komunikasi saat ini. Tapi ternyata tidak demikian bagi sebagian orang di negeri ini, seperti kisah berikut yang saya peroleh dari seorang teman (dengan sedikit modifikasi), Justru Abang satu ini merasakan manfaatnya tidak punya e-mail...hah..??

Dengan langkah gontai dan mata tertunduk lesu Heru bin Sianipar, demikian nama pemuda yang sedang kuliah di sebuah Lembaga Pendidikan merenungi masa depannya ketika itu. Bagaimana tidak sedih? Dalam wawancara pekerjaan untuk menjadi BELL BOY di sebuah hotel berbintang, ditanya soal e-mail - suatu kata yang sangat asing di telinganya.

Kata petugas yang mewawancarainya, pengumuman akan dikirimkan melalui e-mail. Putuslah sudah keinginannya untuk menjadi BELL BOY.

Pikirannya menerawang dan menjelajah kemana-mana, tanpa arah, sambil berjalan melangkahkan kakinya tak tentu arah pula. Tiba-tiba tanpa disengaja tangannya bergerak, dirogohnya saku celananya, dikeluarkan uang lembaran
Rp.100.000,- satu-satunya yang tersisa, lalau diperhatikannya dengan pandangan kosong.

Akhirnya Heru mampir ke pasar, dengan uang Rp.100rb tadi, lalu dibelinya sekeranjang tomat.Dijualnya berkeliling dari rumah ke rumah. Sore hari digenggamnya uang Rp.300 rb hasil penjualan tomat. Dia memutuskan besok akan menjual buah lagi.

Sepuluh tahun pun berlalu, usahanya sudah sangat berkembang. Heru sudah punya armada angkutan untuk distribusi buah yang dijual di pasar, mall-mall dan supermarket.

Suatu hari dia berpikir untuk mengasuransikan asetnya untuk mengurangi resiko usaha yang telah dirintisnya. Datanglah dia ke sebuah perusahaan asuransi. Setelah diberi penjelasan dengan lengkap, petugas bertanya: "Apakah Pak Heru punya alamat e-mail ?, Dijawabnya "tidak punya", dan memang sampai sekarang Pak Heru buta tentang e-mail dan komputer.
Petugas terheran-heran dengan jawaban tersebut, katanya "Bapak hebat sekali, bagaimana jadinya perusahaan Bapak dan Pak Heru sendiri kalau tahu e-mail dan komputer ?".

Pak Heru merenung sejenak, teringat masa mudanya dulu. Kemudian dijawabnya komentar petugas tadi dengan singkat: "Mungkin saya sudah jadi BELL BOY mas..!".

?????

Mulailah dari yang bisa dikerjakan, mulailah dari yang kecil dan mulailah saat ini..!!, kata orang yang punya e-mail: DO IT NOW..!!

Siapkah anda Menjadi Kaya ?

"Too often we underestimate the power of a touch, a smile, a kind word, a listening ear, an honest compliment, or the smallest act of caring, all of which have the potential to turn a life around" - Leo Buscaglia

Jika anda ditanya "Maukah anda menjadi kaya ?" pasti semua akan menjawab "Ya, saya mau kaya". Demikian juga ketika ditanya "Maukah anda menjadi Miskin ?, kita akan menjawab "Tidak..!". Lalu apa jawaban anda jika pertanyaan berikutnya adalah "Siapkah anda menjadi Kaya ?".

Pertanyaan semacam ini sering kita jumpai ketika kita mengikuti seminar-seminar motivasi atau ketika berjumpa dengan orang-orang (presenter) Multi Level Marketing atau Agen Asuransi. Tujuan dari pertanyaan tersebut dan penjelasan-penjelasan berikutnya dari mereka adalah untuk memotivasi para pendengarnya agar bangkit dan menyadari bahwa tidak akan ada yang bisa dihasilkan hanya dengan bermalas-malasan.

Para Motivator sering menggunakan kalimat yang sangat "bombastis" dengan mengatakan bahwa untuk menjadi Kaya kita harus memiliki "Mental Kaya" bukan "Mental Miskin" dan untuk menjadi sukses anda harus memiliki mental sukses. Saya sendiri lebih menyukai menggunakan kata: Untuk Sukses anda harus memiliki Mental Positif bukan Mental Negatif.
Banyak persoalan hidup yang sering kita (termasuk saya pribadi) hadapi yang membuat kita seringkali disebut sebagai bermental Miskin bukan orang bermental Kaya". Persoalan tersebut antara lain: Tidak disiplin, Tidak bertanggung jawab, Tidak percaya diri, Takut mencoba, Takut tantangan, Malu untuk belajar dan tidak sanggup memperbaiki diri.

Satu persoalan dengan lainnya di atas biasanya selalu berkaitan satu sama lain. Coba anda renungkan, jika salah satu dari item di atas anda rasakan ada pada diri anda, biasanya yang lain juga anda miliki.

Bagaimana mengatasi hal itu, kembali kepada kita - pribadi masing-masing, maukah kita merubah masalah di atas menjadi kebiasaan sebaliknya ?. Paling tidak dari sekian masalah di atas ada 2 masalah utama yang akan mempengaruhi masalah lain jika kita mau membiasakannya untuk berubah yaitu Disiplin dan mau Belajar. Dengan membiasakan diri terus menerus untuk tetap Disiplin dan Mau Belajar, kapanpun dan di manapun kita berada, lambat laun cara berfikir, sikap dan mental kita akan berubah menjadi sikap dan mental positif.

Lalu kapan kita bisa memulai merubah kebiasaan buruk itu ? jawabnya SAAT INI JUGA !! Jangan ditunda-tunda lagi.
at 7:36 PM

Reksa Dana kini tidak lagi Menarik

Beberapa bulan yang lalu, Reksa Dana masih menjadi pilihan menarik untuk investasi. Tapi akhir2 ini, sejak Nilai tukar Rupiah terus melemah terhadap Dollar Amerika, Reksa dana bukan lagi pilihan menarik untuk berinvestasi. Banyak investor mulai memindahkan dananya ke Deposito dan Valuta Asing terutama Dollar Amerika. Perpindahan ini terlihat ketika Deposito mulai memberikan suku bunga 8% dan ketika 1 US$ sama dengan Rp. 9.700,-

Nah, bagaimana dengan anda ?

Jika anda memiliki sedikit dana dalam Dollar Amerika, perlu mempertimbangkan untuk menjualnya menjadi Rupiah. Sambil terus mengikuti perkembangan terkini pergerakan Rp - US$, siapa tahu dan mari kita doakan bersama agar Rupiah terus menguat hingga ke US$1 = Rp. 8500 kembali. Ada prediksi yang agak "edan" yang memperkirakan Rupiah akan terus melemah, bahkan bisa mencapai Rp. 12.000 - Rp. 15.000 per 1 US$.

Dan bagi anda yang memiliki investasi di Reksa Dana perlu juga mempertimbangkan untuk memindahkan dana anda ke Deposito, paling tidak ke Deposito berjangka 1 atau 3 bulan, sehingga mudah mencairkan, jika suatu saat ingin memindahkannya kembali ke Reksa Dana ketika kondisi ekonomi Indonesia mulai stabil lagi.

Selamat berinvestasi.

Sistim Identifikasi Nasional Indonesia

Pemerintah akan segera menerapkan Sistim Identifikasi Nasional (SIN). Ditargetkan pada tahun 2009 Indonesia sudah dapat menggunakan nomor identifikasi tunggal. Di Indonesia saat ini terdapat 32 nomor identitas warga negara yang dikeluarkan oleh 32 instansi berbeda, nomor identifikasi inilah yang akan digabungkan dalam SIN. Dengan SIN diharapkan Dirjen Pajak dapat memaksimalkan penerimaan pajak untuk negara secara maksimal.

Proyek besar ini sudah dimulai sejak beberapa tahun lalu, barangkali masih ada peluang bagi perusahaan anda, terutama yang bergerak di bidang Information Technology (IT) - Konsultan dan Developer.
at 8:57 PM

Sumber Ide Usaha

Salah satu kendala seseorang untuk memulai usaha sendiri adalah tidak memiliki ide usaha, mereka seringkali bingung untuk memulai suatu usaha yang hendak ditekuninya. Padahal banyak cara bisa dilakukan untuk memperoleh atau menemukan ide untuk memulai suatu usaha entah sebagai usaha sampingan lebih dulu baru kemudian menjadi usaha pokok atau justru langsung saja menjadi pekerjaan utamanya. Beberapa sumber ide usaha berikut bisa dijadikan acuan untuk menggali ide-ide usaha, lalu menuliskan apapun yang terlintas dalam pikiran anda, fokuskan hanya pada ide - jangan dulu berfikir modal dan hal lain. Bisa jadi nantinya akan muncul ide usaha baru yang unik.

Sumber ide untuk memulai usaha sendiri antara lain:
1. Pengalaman & Pekerjaan
Pengalaman diri sendiri atau orang lain bisa menjadi guru yang baik dan sumber ide bisnis. Pengalaman buruk/gagal sering kali sulit dilupakan, lalu kita akan berupaya mencari cara baru untuk mengatasinya. Cara ini akan membuka peluang munculnya ide yang menarik. Demikian juga pengalaman kerja yang diperoleh karena Jenis Pekerjaan yang pernah dan sedang ditekuni, juga merupakan sumber sangat besar untuk menghasilkan ide-ide bisnis yang tepat. Seseorang dengan jenis pekerjaan yang sudah lama ditekuni memahami betul bidang usaha apa saja yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pekerjaannya saat itu.

2. Keterampilan
Keterampilan apapun yang sudah dimiliki dan dikembangkan dalam waktu cukup lama akan membentuk naluri atau insting bisnis. Banyak orang yang memulai usaha sendiri berdasarkan pada keterampilan yang mereka miliki.

3. Minat dan Hobi
Minat dan hobi cukup efektif untuk membangun keyakinan dan motivasi kuat untuk mandiri. Orang tidak merasa terbebani bila melakukan kegiatan yang ia sukai, terutama yang berkaitan dengan minat dan hobi.

4. Pengamatan
Mengamati sesuatu yang terjadi di "sekitar" kita bisa menjadi peluang bisnis. Pengamatan ini diperlukan bagi mereka yang ingin mandiri. Identifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi bisa menimbulkan peluang bisnis yang bisa terus dikembangkan.

Sekali lagi, jika anda berkeinginan kuat untuk berwirausaha dan hingga kini belum menemukan ide usaha, ambillah secarik kertas, gunakan sumber-sumber ide di atas untuk membantu imajinasi anda dan mulailah menuliskan ide-ide apapun yang terlintas bahkan yang "aneh" sekalipun.

Selamat mencoba..!!
at 6:40 PM

Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara di depan sekelompok mahasiswa bisnis, dan ia memakai ilustrasi yang tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis". Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yang bermulut cukup lebar, dan meletakkannya di atas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran sekepalan tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu ke dalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yang muat untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Semua siswanya serentak menjawab, "Sudah."
Kemudian dia berkata, " Benarkah?" Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil. Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat di antara celah-celah batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum," salah satu dari siswanya menjawab.

"Bagus!" jawabnya. Kembali dia meraih ke bawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi ruang-ruang kosong di antara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab.

Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kepada para siswanya dan bertanya, "Apakah maksud dari ilustrasi ini?"

Seorang siswanya yang antusias langsung menjawab, "Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat menyisipkan jadwal lain ke dalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya, sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita bahwa, kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yang pertama, kamu tidak akan pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami atau istrimu, orang-orang yang kamu sayangi, persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yang kamu anggap paling berharga dalam hidupmu, antara lain, Hobimu, waktu untuk dirimu sendiri dan kesehatanmu barangkali..?".

"Ingatlah untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yang pertama, atau kamu tidak akan pernah punya waktu untuk melakukannya."
"Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil, kamu tidak akan punya waktu berharga yang kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar dan penting dalam hidupmu."

Mari kita renungkan kembali...!

Memerah Untung - Memerah Susu Kambing

If money is your hope for independence you will never have it. The only real security that a man will have in this world is a reserve of knowledge, experience, and ability - Henry Ford

Susu Kambing selain menyehatkan juga secara luas digunakan untuk perawatan kecantikan, bahkan sebagian masyarakat Indonesia meyakininya sebagai obat mujarab untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain penyakit paru-paru basah dan asma. Ada mitos mengatakan bahwa Susu kambing juga sebagai obat yang amat "greng" untuk meningkatkan gairah seksual.

Dengan manfaat dan mitos yang berkembang di atas, tak heran jika dari hari ke hari peminat susu kambing semakin banyak. Apalagi bau tidak enak yang selama ini membuat orang enggan meminumnya sudah bisa diatasi dengan berbagai cara antara lain dengan menambahkan beberapa rasa pilihan dan bahan tambahan ketika mengolah susu murni, sehingga baunya tak lagi menyengat.

Kian banyaknya peminat susu kambing tentu saja semakin membuat banyak orang melihat bisnis pengolahan dan jual beli susu kambing sebagai peluang usaha yang sangat menjanjikan, apalagi saat ini pemainnya belum terlalu banyak dan pasarnya masih cukup terbuka lebar. Ini sudah dibuktikan oleh beberapa pengusaha di daerah Bogor dan Jakarta. Dalam sebulan, bila persentase keuntungan disamakan dengan berjualan makanan pada umumnya yaitu sebesar 30%, pengusaha susu kambing ini berhasil mengantongi laba bersih antara Rp. 10 juta hingga Rp. 60 juta.

Berminat mengikuti sukses mereka ? Permintaan susu kambing akan semakin meningkat seiring dengan makin dikenalnya susu kambing. Modal usaha untuk memulainya dari skala kecil juga tidak terlalu besar, menurut info diperkirakan tidak lebih dari Rp. 28 juta.

Selain modal, yang perlu dipersiapkan dan dipertimbangkan lebih dulu adalah Pasokan susunya, yakni Susu segar dari Kambing peranakan Ettawa. Susu kambing segar tidak mudah diperoleh karena kurangnya promosi akan khasiat dan nikmatnya susu kambing sehingga kalah populer dibandingkan susu sapi dan susu pabrik. Akhirnya para petani susu juga kurang bersemangat beternak kambing ettawa. Pasokan yang terbatas itulah yang membuat banyak pengusaha susu kambing sering kelabakan ketika mendadak mendapat permintaan susu kambing dalam jumlah besar.

Namun jika kita jeli kesulitan itu dapat diatasi. Caranya antara lain, selain beternak sendiri kambing ettawa juga memembeli susu kambing segar dari petani di berbagai daerah. Selain di Kulon Progo - Jojakarta, sentra-sentra peternak kambing ettawa juga terdapat di Tegal, Bogor, Sukabumi dan Lampung. Jika tidak mau repot berhubungan dengan banyak petani, anda bisa menghubungi koperasi-koperasi penampung susu kambing segar.

Setelah pasokan susu didapat, perlu dipikirkan bagaimana menyimpan pasokan susu agar kualitasnya tetap terjaga. Begitu dapat dari petani, susu segar harus disimpan dalam alat pendingin pada suhu minus 40 derajat Celcius agar dapat bertahan 3 hingga 4 bulan.

Selanjutnya, masalah pemasaran perlu mendapat perhatian. Perkenalkan dan promosikan produk anda kepada khalayak ramai. Dan untuk menambah minat konsumen, buatlah kreasi sendiri dengan cara menambahkan rasa dan bahan tambahan lainnya pada susu kambing anda, untuk memperluas pasar dan tentu saja memetik keuntungan lebih besar, karena harga susu olahan lebih tinggi dari harga susu segar.

Selamat memerah keuntungan...!

Ada Tetes setelah Tetes Terakhir

Pasar malam dibuka di sebuah kota. Penduduk menyambutnya dengan gembira. Berbagai macam permainan, stand makanan dan pertunjukan diadakan. Salah satu yang paling istimewa adalah atraksi manusia kuat. Begitu banyak orang setiap malam menyaksikan unjuk kekuatan otot manusia kuat ini. Manusia kuat ini mampu melengkungkan baja tebal hanya dengan tangan telanjang. Tinjunya dapat menghancurkan batu bata tebal hingga berkeping-keping. Ia mengalahkan semua pria di kota itu dalam lomba panco. Namun setiap kali menutup pertunjukkannya ia hanya memeras sebuah jeruk dengan genggamannya. Ia memeras jeruk tersebut hingga ke tetes terakhir. ‘Hingga tetes terakhir’, pikirnya.
Manusia kuat lalu menantang para penonton, "Hadiah yang besar kami sediakan kepada barang siapa yang bisa memeras hingga keluar satu tetes saja air jeruk dari buah jeruk ini!"
Kemudian naiklah seorang lelaki, seorang yang atletis, ke atas panggung. Tangannya kekar. Ia memeras dan memeras... dan menekan sisa jeruk... tapi tak setetespun air jeruk keluar. Sepertinya seluruh isi jeruk itu sudah terperas habis. Ia gagal. Beberapa pria kuat lainnya turut mencoba, tapi tak ada yang berhasil. Manusia kuat itu tersenyum-senyum sambil berkata : "Aku berikan satu kesempatan terakhir, siapa yang mau mencoba?"

Seorang wanita kurus setengah baya mengacungkan tangan dan meminta agar ia boleh mencoba. "Tentu saja boleh nyonya. Mari naik ke panggung." Walau dibayangi kegelian di hatinya, manusia kuat itu membimbing wanita itu naik ke atas pentas. Beberapa orang tergelak-gelak mengolok-olok wanita itu. Pria kuat lainnya saja gagal meneteskan setetes air dari potongan jeruk itu apalagi ibu kurus tua ini. Itulah yang ada di pikiran penonton.

Wanita itu lalu mengambil jeruk dan menggenggamnya. Semakin banyak penonton yang menertawakannya. Lalu wanita itu mencoba memegang sisa jeruk itu dengan penuh konsentrasi. Ia memegang sebelah pinggirnya, mengarahkan ampas jeruk ke arah tengah, demikian terus ia ulangi dengan sisi jeruk yang lain. Ia terus menekan serta memijit jeruk itu, hingga akhirnya memeras... dan "ting!" setetes air jeruk muncul terperas dan jatuh diatas meja panggung. Penonton terdiam terperangah. Lalu cemoohan segera berubah menjadi tepuk tangan riuh.

Manusia kuat lalu memeluk wanita kurus itu, katanya, "Nyonya, aku sudah melakukan pertunjukkan semacam ini ratusan kali. Dan, ribuan orang pernah mencobanya agar bisa membawa pulang hadiah uang yang aku tawarkan, tapi mereka semua gagal. Hanya anda satu-satunya yang berhasil memenangkan hadiah itu. Boleh aku tahu, bagaimana anda bisa melakukan hal itu?"

"Begini," jawab wanita itu, "Aku adalah seorang janda yang ditinggal mati suamiku. Aku harus bekerja keras untuk mencari nafkah bagi hidup kelima anakku. Jika kau memiliki tanggungan beban seperti itu, kau harus kuat mencari uang meski hanya serupiah-dua rupiah. Jika hanya memeras setetes air jeruk dari ampas yang ada bukanlah hal yang sulit bagiku".

Selalu ada tetes setelah tetesan terakhir. Aku telah ratusan kali mengalami jalan buntu untuk semua masalah serta kebutuhan yang keluargaku perlukan. Namun hingga saat ini aku selalu menerima tetes berkat untuk hidup keluargaku. Aku percaya Tuhanku hidup dan aku percaya tetesan berkatNya tidak pernah kering, walau mata jasmaniku melihat semuanya telah kering. Aku punya alasan untuk menerima jalan keluar dari masalahku. Saat aku mencari, aku menerimanya karena ada yang menyayangiku.

"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu"

Menjadi Affiliate Marketer

"Lack of money is no obstacle. Lack of an idea is an obstacle" - Ken Hakuta.
Pernahkah anda menjualkan produk/jasa orang lain di dunia nyata dan memperoleh komisi dari nya ?. Di dunia on-line juga banyak bertebaran peluang untuk menjadi broker atau calo istilah kita di Indonesia. Pilihan produk/jasa yang disediakan untuk ditawarkan juga sangat banyak dan beragam, anda bisa memilihnya sesuai minat dan prospek yang anda miliki, dan jika ternyata suatu saat produk/jasa yang dipilih ternyata tidak menguntungkan anda bisa membuang/menggantinya setiap saat sesuka anda.

Itulah yang sering disebut dengan Affiliate Marketing. Pada awalnya system ini diperkenalkan oleh Amazon dan sangat sukses - saya yakin anda sudah tahu cerita sukses Amazon.com, kini sudah banyak sekali toko on-line lain mengikuti jejak Amazon. Jenis agak berbeda juga diperkenalkan oleh google (yang sangat populer dengan search enginenya) dengan "Google Adsense" nya. Dengan bermodalkan uang tidak terlalu besar untuk hosting dan domain serta sedikit pengetahuan pembuatan website & manajemennya, anda bisa menjadi affiliate marketer dari Amazon atau google adsense misalnya, anda tinggal memilih banner, logo, teks atau script yang sudah disediakan oleh mereka untuk diletakkan di website anda, di manapun yang anda sukai. Ketika salah satu produk di klik, pengunjung akan dibawa ke website lain yang menjelaskan tentang produk tersebut lebih detil, kemudian jika dibeli, anda akan memperoleh komisi karena telah berjasa menjualkannya.

Selain jenis di atas, ada juga perusahaan/perorangan dengan website yang dibuatnya, menjadi broker dari banyak perusahaan lain - dengan produk/jasa yang juga sangat bervariasi - yang berminat meng-affiliate kan produknya. Selanjutnya perusahaan ini menjadi broker antara pemilik produk dengan para affiliate marketer. Dengan demikian anda sebagai affiliate marketer tidak perlu menjadi affiliate dari banyak toko pemilik produk, cukup menjadi anggota dari broker tersebut. Salah satu broker yang cukup dikenal saat ini adalah Commission Junction (CJ).

Dengan menjadi anggota CJ, anda dapat memilih produk/jasa yang anda anggap prospektif yang dapat dipasarkan melalui internet melalui website anda, jika terjadi penjualan karena link dengan affiliate ID yang anda miliki anda akan menerima komisi dari pemilik produk melalui CJ.

Nah, jika anda berminat, segera buat website, isi dengan hal-hal yang dapat menarik peminat untuk selalu berkunjung dan promosikan website anda untuk menjaring lebih banyak pengunjung.

Selamat menjadi Affiliate Marketer.

Berbisnis On-Line

Bisnis on-line (On-line Business) adalah bisnis seperti pada umumnya yang dilakukan secara on-line dengan memiliki website atau situs yang menjelaskan tentang bisnis, produk dan jasa yang anda tawarkan. Kastemer dapat membeli dan membayar produk atau jasa anda secara on-line melalui pihak ke tiga yang menyediakan jasa pembayaran on-line, seperti dengan Credit Card, tapi ada juga yang pembayarannya dilakukan melalui transfer (atau ATM) langsung ke rekening anda.
<
Mengapa on-line ?

Beberapa kelebihan berbisnis on-line antara lain:

  1. Pasar Luas
    Dengan mempromosikan bisnis anda secara on-line anda dapat memasarkan produk anda secara luas ke seluruh dunia, tanpa batas. Dengan promosi yang tepat anda dapat meraih kastemer dari seluruh dunia.
  2. Advertensi Murah
    Ada banyak tempat di internet untuk anda berpromosi, seperti yahoo, google dan msn, tidak perlu anda mencetak brosur, leaflet dan sejenisnya karena anda sudah memiliki website yang berisi informasi tentang produk dan jasa anda yang bisa diakses oleh siapapun, setiap saat selama 24 jam setiap hari dan dari mana saja kastemer berada.
  3. Modal kecil
    Dengan memiliki website, seakan anda sudah memiliki toko atau showroom, anda tidak perlu membayar sewa kantor, karyawan, dll
  4. Sambilan
    Dapat dimulai sebagai sambilan lebih dulu hingga saatnya anda menentukan lain, syukur jika dengan dijadikan sambilan tapi dapat mendatangkan hasil seperti halnya full time.

Banyak sekali type bisnis on-line yang sudah ada di internet. Jika anda memiliki produk yang siap dan layak dijual secara on-line, perlu dipertimbangkan untuk memiliki website, tapi jika anda belum memiliki produk sendiri, bisa menjualkan produk orang lain yang lebih dikenal dengan istilah Affiliate Marketing, atau bisa juga anda menjadi seorang Network marketer.

Dalam dunia Affiliate Marketing, anda menjualkan produk atau jasa orang lain, anda akan diberi bonus jika berhasil menjual (melalui link tertentu) produk mereka. Program affiliasi seperti ini banyak ditawarkan oleh perusahaan/lembaga/perorangan, seperti Amazon dan Google. Sedangkan di dunia Network Marketing, anda akan memperoleh bonus dari produk yang dijual dan bonus atas keberhasilan anda merekrut anggota lain, mungkin anda lebih mengenal ini dengan istilah MLM (Multi Level Marketing) on-line.

Nah, kini saatnya untuk mempelajari produk dan jasa anda, mungkinkah dipasarkan secara on-line ?, jika tidak punya produk, tentukan pilihan anda, apakah anda akan mengelola website dan menjualkan produk teman/kerabat anda secara on-line ? ataukah anda akan memilih Affiliate Marketing atau Network Marketing ?

Banyak pilihan, gunakan secara bijaksana, mulailah dari apa yang bisa dikerjakan dan mulailah dari sekarang..!!

Anda, Saya, Siapapun dapat berwirausaha

Setiap orang memiliki alasan masing-masing ketika ditanya mengapa berwirausaha, namun dari sekian banyak alasan tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok :

  • Confidence Modalities; karena terlahir dan dibesarkan dari keluarga yang memiliki tradisi kuat dalam berwirausaha, sehingga secara sengaja atau tidak sengaja cukup menjiwai pekerjaan semacam itu.
  • Emotion Modalities; karena memang sengaja sudah mempersiapkan diri untuk berwirausaha, barangkali karena seringnya melihat peluang penghasilan yang tinggi, atau karena alasan lain
  • Tension Modalities; karena berbagai faktor seakan-akan dipaksa oleh keadaan sehingga tidak memiliki pilihan lain selain berwirausaha.

Bisa saja faktor pendorong seseorang berwirausaha merupakan kombinasi dari faktor-faktor di atas. Yang sedang berkembang saat ini di Indonesia, karena tingginya jumlah lulusan perguruan tinggi sedangkan sedikit sekali yang dapat ditampung di industri, hampir semua perguruan tinggi mengembangkan budaya kewirausahaan bagi para mahasiswanya, agar setelah kelak menjadi sarjana memiliki alternatif pilihan berwirausaha selain mencari kerja untuk menjadi karyawan.

Menjadi wirausaha yang handal tidaklah mudah, tapi tidak sesulit yang dibayangkan orang. Bagi anda yang ingin berwirausaha karena dipaksa oleh keadaan jangan terlalu berkecil hati karena siapapun dapat belajar berwirausaha. Mengapa dikatakan demikian ?, karena beberapa alasan berikut:

  1. Setiap wirausaha di bidang apapun tentu menemui "kesulitan", "hambatan" dan "imbalan". Semua manusia dalam hidupnya pernah mengalami ke tiga hal tersebut, siapapun mereka baik yang baru memulai maupun yang sudah mapan dalam berwirausaha bahkan yang menjadi karyawan sekalipun.
  2. Kewirausahaan lebih merupakan perilaku daripada gejala kepribadian, yang dasarnya terletak pada konsep dan teori, bukan pada intuisi (Peter F. Drucker). Perilaku, konsep dan teori dapat dipelajari dan dijadikan suatu kebiasaan oleh siapapun juga, sepanjang kita mau membuka diri untuk berpikir positif dan bersedia untuk selalu belajar dari siapapun, di manapun dan dalam situasi bagaimanapun.
  3. Fakta menunjukkan bahwa pengusaha sukses sekalipun adalah juga manusia biasa seperti kita.
  4. Jika diamati dari kisah-kisah sukses para pengusaha, sebagian besar dari mereka memiliki kiat-kiat yang bisa diterapkan dan diasah sejak dini oleh siapapun. Kiat-kiat tersebut antara lain: memiliki ide, memilih usaha sesuai minat dan bakatnya, selalu berinovasi, mencintai pekerjaannya bukan uang, memulai dengan modal "dengkul" alias seadanya, percaya pada tindakan nyata bukan hoki, dan...banyak lagi.

Jadi sebenarnya setiap kita berpotensi berwirausaha, namun menjadi wirausaha yang sukses, biasa atau tidak, itu masalah lain. Tidak ada konsep atau teori yang mutlak, termasuk dalam kewirausahaan, namun semua dapat dipelajari, ditekuni dan dikembangkan.

Hayo...persiapkan diri anda sejak dini untuk berwirausaha, orang lain bisa, kenapa kita tidak...??!

Uang akibat Bekerja

Bekerja bagi sebagian orang berarti menjadi Karyawan, sedangkan berwirausaha secara singkat diartikan sebagai Memiliki usaha sendiri. Menjadi karyawan dipandang sebagai hal yang lebih mudah dicapai dibandingkan dengan berwirausaha. Namun kini, di Indonesia yang sejak beberapa tahun lalu terkena Krisis multi dimensi, sehingga berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran, nampaknya berwirausaha merupakan salah satu alternatif jalan keluar.

Dalam suasana memprihatinkan seperti itu, dimana jumlah lapangan kerja lebih sedikit dibandingkan dengan pencari kerja, orang cenderung berpikir pendek, yang penting dapat uang dengan bekerja atau berwirausaha. Yang penting halal katanya.
Namun ketika orang bekerja hanya termotivasi karena uang, seringkali hanyalah kekecewaan yang didapat, uang tidak kunjung datang, dan kalaupun memperoleh uang, ternyata tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya, cepat habis tanpa bekas. Perasaan kita selalu menyatakan bahwa apa yang kita terima jauh di bawah dari apa yang kita berikan dan yang kita butuhkan.

Banyak wirausahawan sukses mengatakan bahwa uang hanyalah akibat dari kesenangan yang mereka lakukan. Cintailah atau senangilah pekerjaan anda dan selalu berpikir positif untuk tetap mencintainya, sehingga pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Uang akan datang dengan sendirinya karena aktivitas kerja atau usaha yang dilakukan dengan perasaan senang.

Jika kita mau jujur, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya apa yang kita terima tidak berbeda jauh dengan apa yang kita berikan kepada orang lain, bahkan bisa melebihinya.

Apapun yang KITA LAKUKAN, semuanya adalah untuk diri kita sendiri

Seorang lelaki kaya merasa kasihan pada nasib seorang tukang kayu yang pernah lama membantunya. Ia kemudian memanggil tukang kayu tersebut dan memintanya untuk membangun sebuah rumah yang indah. “Gunakan saja bahan-bahan terbaik, pekerja terbaik dan tidak usah menghemat” ujarnya berpesan.

Setelah itu orang kaya tersebut melakukan perjalanan panjang dan berharap rumah barunya sudah rampung pada saat ia kembali. Tukang kayu itu melihat ini sebagai suatu kesempatan berharga yang tak boleh dilewatkan. Ia menghemat bahan-bahan, menyewa pekerja-pekerja bermutu rendah, serta menutupi kekurangan mereka dengan cat dan polesan.

Ketika si orang kaya pulang, tukang kayu menyerahkan kunci rumah dan berkata “Saya telah mengikuti petunjuk Tuan dan membangun rumah seperti yang anda katakan”. Si orang kaya sangat senang, lalu menyerahkan kunci rumah baru tersebut kepada si tukang kayu sambil berkata “Inilah milikmu. Saya sudah menyuruhmu membangun rumah untukmu sendiri. Ini hadiah dari saya untuk kamu sekeluarga”. Mendengar hal tersebut tukang kayu terkejut bukan kepalang. Ia tak pernah berhenti menyesali bagaimana ia telah menipu dirinya sendiri.

Sayang sekali, menyesal tidak ada gunanya....

Labels

de.pinque designed by ZENVERSE || Converted by Blogger Template Place Collaboration One-4-All